Virus corona menjadi salah satu musuh terbesar masyarakat dunia saat ini. Bagaimana tidak, semenjak kemunculan virus ini di akhir tahun 2019 di kota Wuhan, China hingga sekarang menyebar ke seluruh dunia, tidak sedikit korban yang berjatuhan. Selain itu, berbagai macam aktivitas yang seharusnya dilakukan secara rutin setiap hari terpaksa harus dibatasi sebagai upaya mencegah penyebarannya. Dampaknya ini hampir bisa dirasakan oleh semua orang dari berbagai lapisan masyarakat.
Virus yang berbahaya bagi sistem pernapasan manusia ini diketahui sangat rentan menyerang pada mereka yang berusia lanjut dan yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti penyakit kardiovaskular dan diabetes. Lantaran pada kondisi seseorang yang demikian memiliki daya tahan tubuh yang lebih rendah. Selain itu, pada mereka yang memiliki kebiasaan merokok juga dikatakan lebih beresiko terinfeksi coronavirus. Sehingga bagi para perokok sangat dianjurkan untuk menghentikan kebiasaan buruk ini jika ingin terhindar dari bahaya corona yang mengancam.
Merokok memang seperti yang kita ketahui tidak bagus bagi kesehatan tubuh. Karena baik itu perokok aktif maupun perokok pasif sama-sama beresiko mengalami gangguan kesehatan. Di masa pandemi corona ini, menghentikan kebiasaan merokok menjadi salah satu momentum tepat untuk dilakukan. Karena ada banyak bahaya buruk yang mengincar keselamatan Anda jika tetap melakukannya. Adapun alasannya karena berbagai hal berikut ini:
- Meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut.
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau yang sering kita kenal dengan nama WHO, perokok lebih rentan terkena virus corona karena lebih banyak kemungkinan jari-jari yang terkontaminasi virus untuk menyentuh bagian mulut dan masuk ke dalam tubuh.
- Perokok cenderung memiliki riwayat penyakit paru-paru atau kapasitas paru-paru yang berkurang.
Seperti yang kita ketahui coronavirus penyebab penyakit COVID-19 merupakan jenis virus yang mampu merusak sistem pernapasan manusia. Dengan kondisi paru-paru yang sudah bermasalah ini, tentunya resiko perokok terkena penyakit yang lebih serius seperti coronavirus jauh lebih tinggi.
- Tembakau mampu melemahkan sistem pernapasan manusia.
Pada bahan pembuat rokok yakni tembakau terdapat banyak sekali zat-zat berbahaya yang bisa melemahkan sistem pernapasan. Padahal seperti yang kita ketahui, corona merupakan virus yang bekerja menyerang sistem pernapasan manusia. Dengan kondisi perokok yang memiliki sistem pernapasan yang lemah, tentu akan jauh lebih rentan terhadap coronavirus.
- Lebih rentan terkena coronavirus dengan komplikasi serius.
Pada perokok yang memiliki riwayat penyakit PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik) dinilai lebih rentan terkena coronavirus dengan berbagai komplikasi serius, seperti pneumonia. Selain itu, dari banyak penelitian juga menyebutkan bahwa fungsi imun pada paru-paru ikut melemah karena kebiasaan merokok. Hal inilah yang memicu terjadinya peradangan pada paru-paru.
- Perokok beresiko menderita penyakit kronis.
Sudah banyak bukti penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan merokok bisa memicu berbagai penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan kanker. Padahal seperti yang kita ketahui pada mereka yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti jantung, kanker, dlsb akan lebih rentan mengalami komplikasi lebih lanjut ketika tubuhnya terinfeksi coronavirus.
Mengingat efek buruk rokok yang bisa mengganggu sistem imun tubuh manusia, maka sebaiknya hentikan kebiasaan buruk ini dari sekarang jika tidak ingin menderita COVID-19. Terlebih resiko komplikasi serius terjadi pada mereka yang memiliki riwayat penyakit kronis, dimana hal ini salah satunya terjadi akibat kebiasaan merokok. Anda bisa mulai menggunakan momentum pandemi virus corona ini untuk mulai menjalankan gaya hidup sehat dengan berhenti merokok.