Mata Uang Drachma, Sejarah dan Perkembangannya di Dunia

  • HipnoTerapi
  • Oct 15, 2022

Drachma merupakan mata uang Yunani Kuno yang sudah digunakan sejak masa sebelum masehi dan memiliki cerita sejarah cukup panjang.

Drachma banyak diartikan sebagai mata uang negara Yunani, namun setelah tahun 2002 mata uang ini sudah tidak lagi berlaku di Yunani dan digantingan dengan Euro. Mata uang ini telah eksis sejak zaman dahulu sebagai mata uang Yunani, mata uang drachma telah dipakai sejak abad ke-10 sejak zaman Yunani Kuno.

Mata uang drachma bahkan ditetapkan sebagai mata uang tertua di Eropa. Saat ini nilai tukar mata uang drachma per satu euro mencapai 340,750. Penggunaan istilah drachma ini sebenarnya digunakan untuk wilayah Yunani, untuk daerah Persia dan Arab mata uang ini dikenal sebagai dirham.

Sejarah Mata Uang Drachma

Kata drachma memiliki arti segenggam, kata ini diperkirakan berasal dari seorang tokoh filsuf dan ilmuwan Yunani Heraclides Ponticus yang berada pada abad ke 387 hingga 312 SM. Dalam catatan sejarah mata uang drachma ini telah digunakan bangsa Yunani Kuno selama beberapa perode sejarah.

Di antaranya yaitu periode Yunani Kuno, mata uang drachma banyak beredar di negara-negara kawasan Yunani dan di banyak negara yang memiliki banyak kerajaan di Asia Barat Daya pada masa Helenistik. Mata uang ini dipakai sejak zaman Yunani Kuno hingga periode Klasik.

Pada sekitar zaman perjanjian baru, di periode romawi, drachma dikenal dengan sebutan dirham di wilayah Persia dan Arab. Drachma memiliki berat sekitar 8 gram dan terbuat dari perak Yunani yang harganya setara dengan satu dinar.

Mata uang drachma pertama kali diperkenalkan pada tahun 1832, dan terakhir kembali digantikan dengan euro pada tahun 2001. Mata uang baru euro secara resmi diperkenalkan pada tahun 2002 dan sudah ditetapkan nilai tukarnya pada 19 Juni 2000.

Sejarah mata uang drachma kuno memang cukup panjang. Awal mulanya, satu drachma terdiri atas enam oboloi potongan logam yang digunakan menjadi alat pembayaran sejak masa 1100 SM.

Istilah oboloi ini berguna untuk menggambarkan mata uang yang bernilai seperenam drachma. Sttecchini bahkan berpendapat jika kata drachma ini berasal dari dunia Semit.

Uang Athena tetradrachmon yang sudah ada dari abad ke-5 SM dan kemungkinan merupakan uang yang paling banyak digunakan pada masa Alexander Agung. Uang drachma memiliki desain pelindung kepala dari sisi depan dan adanya burung hantu.

Uang drachma memiliki standar berat yang berbeda dengan percetakan pada umumnya. Ukuran mata uang drachma yaitu 4,3 gram. Untuk memperkirakan bersaran mata uang drachma memang cukup sulit karena jangkauan produk yang dihasilkan pada zaman kuno sangat berbeda dengan zaman ini.

Namun para ekonom telah memperkirakan bahwa pada abad ke 5 sebelum masehi. Satu drachma bisa bernilai 25 dollar Amerika Serikat di tahun 1990. Sejarawan klasik memperkirakan bahwa pada zaman kejayaan Yunani kuno di antara abad ke-5 dan ke-4 sebelum masehi, upah harian dari seorang pekerja buruh yaitu satu drachma.

Perkembangan Uang Drachma

Uang logam pertama kali dibuat dari tembaga yang bernilai pecahan dengan angka 1, 2, 5, dan 10 lepta. Uang logam drachma terbuat dari 90 persen perak.

Sejak tahun 1841 hingga 1928, mata uang telah diterbitkan oleh suatu badan khusu yang bernama National Bank of Greece. Pada zaman dahulu, pecahan uang lama berkisar dari 10 hingga 500 drachma.

Pecahan mata uang kecil bernilai 1, 2, 2, dan 5 drachma sudah diterbitkan sejak tahun 1885. Di mana proses pembuatan uang pecahan 5 drachma dengan memotong mata uang 10 drachma menjadi dua.

Pada tahun 1917 dan 1920, National Bank of Greece memperkenalkan mata uang 1000 drachma di tahun 1901. Tidak hanya itu, National Bank of Greece juga memperkenalkan mata uang 1000 drachma pada tahun 1928.

Pemerintah Yunani kembali mengeluarkan kebijakan mata uang lagi dengan denominasi antara 50 lepta hingga 20 drachma. Pada masa pasukan Nazi yang ada di Yunani, antara tahun 1941 hingga 1944 terjadi sebuah hiperinflasi dasyat dan banyak penjarahan harta Yunani oleh pasukan Nazi yang menyebabkan penerbitan mata uang lebih tinggi lagi nilainya dan mencapai mata uang drachma senilai 100. 000. 000. 000 drachma di tahun 1944.

Perubahan mata uang Yunani dari drachma ke euro ternyata membuat pihak perbankan ternyata diam-diam memperdagangkan mata uang drachma. Pada saat itu, keadaan ekonomi Yunani belom sepenuhnya stabil, namun mata uang mereka harus berganti dari drachma ke euro.

Lemahnya perekonomian Yunani dimanfaatkan oleh beberapa pihak kreditor. Sebagian besar rakyat Yunani menolak dana talangan dari pihak kreditor International yang bisa menyebabkan Yunani kembali ke mata uang drachma.

Pergantian mata uang dari drachma ke euro bukanlah suatu hal yang mudah hal ini karena pada saat itu keadaan ekonomi Yunani masih belum jelas sistem administratifnya. Sampai saat ini Yunani masih mempertahankan euro sebagai mata uang resminya.

Sumber : https://www.goksss.com/

Related Post :