Empati dan simpati adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian. Namun ada perbedaan kata emphaty, symphaty dan aphaty dalam penggunaannya. Tetapi hanya satu dari mereka yang memungkinkan orang untuk terhubung lebih dalam dari permukaan. Jadi apa perbedaan antara empati dan simpati? Dan mana yang harus Kamu praktekkan? Mari kita telusuri perbedaan empati dan simpati dan mengapa salah satunya adalah alat yang lebih baik untuk membantu Kamu terhubung dengan orang lain di tempat kerja dan dalam kehidupan. Memahami perbedaan antara empati dan simpati dapat membantu Kamu memilih yang paling sesuai dengan keadaan Kamu. Sementara empati mendukung hubungan yang lebih dalam, ada kalanya respons simpatik lebih pas. Bahkan contoh emphaty, symphaty dan apathy dalam kalimat pun bisa sangat berbeda.
Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan seseorang. Jika Kamu adalah orang yang berempati, Kamu dapat mendengarkan apa yang orang lain katakan tanpa menghakimi. Kemampuan untuk terhubung ini tidak dibatasi oleh pengalaman Kamu sendiri. Orang yang berempati dapat merasakan emosi orang lain, terlepas dari pengalaman pribadi mereka. Kamu dapat menemukan perspektif mereka dengan kesadaran akan isyarat non-verbal. Kamu juga dapat mendengarkan tanpa merasa terpaksa untuk memberikan nasihat yang tidak diinginkan.
Plus, Kamu dapat mengakui perasaan semua orang dalam situasi tertentu. Ini sangat membantu dalam posisi kepemimpinan. Melihat gambaran yang lebih besar dapat membantu membuat keputusan yang lebih tepat. Melatih empati, alih-alih simpati saja, dapat membantu Kamu mendapatkan kejelasan emosional yang Kamu butuhkan untuk membangun hubungan yang penting. Itu bisa membuat Kamu melihat sudut pandang lain. Memiliki empati juga dapat membantu Kamu meningkatkan keterampilan komunikasi Kamu. Itu karena Kamu dapat mendengarkan orang lain sepenuhnya dan memahami perspektif mereka. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hal ini, kamu bisa mengikuti kursus kilat bahasa inggris di EF Adults.